.gif)
”Mereka harus dapat menggelar latihan mandiri agar tubuh mereka tetap fit,” ungkap Maman kepada Harian Jogja, Rabu (3/8).
Maman menjelaskan jika stamina pemain dapat mengalami penurunan stamina apabila jarang melakukan latihan, terlebih di dalam mengahadapi bulan puasa. Maman menekankan agar seluruh pemain dapat melakukan penjagaan stamina sekaligus mengatur asupan gizi.
Tak hanya itu saja Maman juga menyayangkan saat ini dia tidak dapat memantau secara langsung terhadap aktivitas pemain karena belum adanya jadwal latihan bersama. Meskipun demikian, Maman mengimbau agar seluruh pemain dapat melakukan fisik secara rutin meskipun dilakukan dalam tempo yang tidak intens.
”Latihan dapat di lakukan di tempat fitnes untuk menjaga kebugaran. Bagi yang puasa dapat di lakukan setelah jam ashar, agar setelah latihan dapat langsung memulihkan keadaan di saat buka puasa,” terang Maman.
Platih berlisensi B ini juga memberikan masukan agar asupan gizi tubuh dapat terkontrol. Buka puasa, baiknya jangan terlalu makan makanan yang terlalu manis. Hal tersebut bagi Maman dapat menyebabkan lemes. Ada baiknya jika seluruh pemain dapat mengkonsumsi air putih agar nafsu makan bertambah.
Selain itu, konsumsi es secara berlebihan juga dirasanya dapat berdampak negatif terhadap kesehatan pemain. Maman melihat jika es sangatlah dekat dengan penyakit. Dia menyarankan untuk menghindari es dan memilih minuman yang hangat.
”Mereka harus mampu menjaga stamina dan kesehatan, agar besok jika di panggil untuk melakukan tes untuk kompetisi, semua dalam keadaan fit,” harap Maman.
Latihan mandiri seperti saran Maman telah dilakukan oleh kiper Laskar Mataram (julukan PSIM) Agung Prasetya. Permainan seperti futsal kerap dilakukan Agung ketika malam hari. Kemudian dirinya pun kerap melakukan latihan kecil ketika sore hari jelang buka puasa demi menjaga kondisi dan fisik agar tetap terjaga.(Harian Jogja/Garth Antaqona)
