.gif)
Dua sponsor itu belum mampu menopang kebutuhan tim sebesar Rp14 miliar – Rp20 miliar. Itupun, menurut Idham proses negosiasi soal harga belum sepenuhnya selesai. Jadi masih ada kekahawatiran darinya bahwa dua sponsor utama tersebut belum dapat menutup sepenuhnya anggaran yang dibutuhkan tim.
Sejak awal targetnya adalah tetap menggaet sponsor tunggal dulu. Ia memberikan batas waktu sampai akhir Juli. ”Yang kita butuhkan saat ini adalah sponsor tunggal. Nantinya kita harapkan adanya sponsor tunggal tersebut dapat menutup semua kekurangan anggaran yang dibutuhkan tim,” ujar mantan orang nomor satu di Kabupaten Bantul itu pada Harian Jogja.
Selasa (19/7) Idham kembali berangkat ke Jakarta untuk melakukan proses negosiasi dengan dua BUMN yang ada di sana. Mengenai nama BUMN yang dimaksud masih saja ia merahasiakannya kepada publik.
”Keberangkatan saya ke Jakarta ini untuk melakukan proses negosiasi kembali. Saya harapkan di sana nanti segera mendapatkan perusahaan yang bersedia menjadi sponsor tunggal,” tandasnya.
Namun apabila proses perburuan sponsor tunggal tetap saja menunjukkan hasil yang nihil, dengan terpaksa manajemen tetap akan mengarahkan kembali untuk menggalang dana dari sponsor utama.
Adapun hak-hak yang diberikan kepada calon sponsor tungal nantinya berupa kebebasan dalam memasang segala atribut di dalam stadion, serta dicantumkan namanya dalam jersey dan kostum yang dikenakan Persiba.
”Intinya sponsor tersebut bebas memampangkan namanya di pernak-pernik yang berhubungan dengan Persiba, asalkan memenuhi kriteria dan kaidah olahraga,” pungkasnya. Diharapkan ketika pertemuan jajaran manajemen tim yang berlangsung Kamis (21/7) nanti, ia minimal dapat membawa kabar yang menggembirakan dari misinya itu.
Source : harianjogja.com
