Dipecat PSSI, Riedl Lapang Dada

Alfred Riedl tidak mempermasalahkan pemecatan dirinya dari jabatan pelatih tim nasional Indonesia. Menurut pelatih asal Austria itu, pemecatan terhadap pelatih dalam dunia sepak bola adalah wajar. Namun, dia melihat kasus yang dia alami dengan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) itu adalah hal yang aneh.

"Saya sebenarnya bingung, apa alasan pemecatan saya. Tapi saya bisa menerima dengan lapang dada, karena ini adalah keputusan Ketua Umum PSSI baru," kata Riedl dalam jumpa pers dengan wartawan di salah satu mal di kawasan Senayan, Jakarta, Jumat, 15 Juli 2011 sore.

Pelatih yang mengantarkan Indonesia menjadi finalis Piala AFF 2010, itu mengaku sampai saat ini belum bertemu satu pun pengurus PSSI baru. Riedl mengaku sebenarnya telah berencana menemui pengurus PSSI yang baru terpilih. Namun, niatnya belum kesampaian, PSSI lebih dulu memecatnya, Rabu lalu.

Meskipun pemberitaan soal pemecatannya telah ramai dibicarakan, tapi Riedl mengaku belum mendapat keterangan dari PSSI. Informasi soal pemecatan itu, kata dia, baru dari wartawan dan media massa serta keterangan dari Deputi Bidang Teknis Badan Tim Nasional Iman Arif. Dia mengaku terkejut dengan keputusan itu.

Bahkan, Riedl merasa lebih bingung lagi dengan pernyataan Arifin Panigoro yang mengatakan bahwa dirinya tidak bisa diajak bekerjasama, padahal belum sekalipun bertemu dengan pengusaha Medco itu atau PSSI. "Ini keputusan politik," ujarnya.

Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husin, menjelaskan alasan pemecatan Riedl karena pelatih itu kontrak bukan dengan PSSI, melainkan dengan Nirwan Dermawan Bakrie. Salinan kontrak itu memang ada tanda tangan Nirwan sebagai Wakil Ketua Umum PSSI saat, dirinya, dan saksinya Nugraha Besoes sebagai Sekretaris jenderal PSSI ketika itu. Namun, saat wartawan meminta Riedl menunjukkan surat kontraknya, dia menolak.

"Saya kontrak dengan federasi PSSI," tegas Riedl yang mengaku telah biasa melakukan kontrak serupa. "Tidak pernah saya membuat kontrak pribadi. Kenapa begitu, karena bila kontrak dengan pribadi kalau ada yang aneh tidak bisa ke FIFA (Badan Sepak Bola Dunia)," ujarnya.

Namun, langkah ke FIFA, menurut Riedl hanya akan diambil sebagai langkah terakhir jika tidak bisa mencapai kesepakatan dengan PSSI. Pelatih yang juga pernah menangani tim nasional Laos itu, lebih menginginkan penyelesaian kontraknya dengan PSSI bisa dilakukan dengan musyawarah. Riedl ingin PSSI memberikan apa yang menjadi haknya.

Riedl menyesal tidak bisa menyelesaikan tugasnya sesuai dengan kontrak 7 Mei 201 - 6 Mei 2012. Padahal, dia melihat statistik tim nasional senior Indonesia di Piala AFF 2010 lalu telah menunjukkan statistik yang bagus. Kepada masyarakat Indonesia, Riedl mengucapkan terima kasih untuk dukungannya selama ini. Ucapan terimakasih juga disampaikannya untuk pemain tim nasional, staf pelatih dan Badan Tim Nasional, pengurus PSSI, serta wartawan.

Bahkan, Riedl dengan besar hati menyampaikan selamat untuk terpilihnya pengurus baru PSSI. Dengan penunjukkan pelatih asal Belanda, Wim Rijsbergen sebagai penggantinya, Riedl juga menyampaikan selamat.

Dia berharap semoga tim nasional Indonesia bisa meraih prestasi terbaik di Pra Piala Dunia 2014, Piala AFF U-23 dan SEA Games 2011.

Source : tempointeraktif.com
Advertisement
Share article :
Pin It
thumbnail
Judul: Dipecat PSSI, Riedl Lapang Dada
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh